Adriyanti Firdasari mengusung motivasi besar pada Piala Uber tahun ini. Kapten tim itu ingin membayar kegagalan besar yang pernah dibuat delapan tahun silam.
India bukan tempat asing buat Firda. Pemain asal PB Jaya Raya Jakarta itu menjadi salah satu skuat saat tim putri berjuang dalam kualifikasi Piala Uber 2006, tepatnya di Jaipur. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak tim Uber gagal mendapatkan tiket putaran final di Jepang.
Kendati sudah lama berlalu, kenangan itu tak mudah luntur dari ingatan Firda. Kini, Firda yang didaulat menjadi kapten bertekad untuk tampil habis-habisan demi torehan maksimal.
“Kualifikasi 2006 itu pengalaman buruk yang saya anggap jadi tantangan saat ini. PBSI memang menargetkan semifinal tapi saya berharap kami bisa bertahan lebih lama,” kata Firda
Berdasarkan undian BWF, tim Uber ada di grup B bersama Korea Selatan, Australia, dan Singapura. Di atas kertas, hanya tim Negri Ginseng yang bakal jadi ganjalan.
“Target yang diberikan PBSI itu realistis. Hanya saja, memang kami harus kerja keras sejak awal.”
“Korea mempunyai peringkat di atas kita dan memang mempunyai kualitas indovidu yang lebih oke. Tapi siapa tahu kami bisa menang dan mendapatkan juara grup agar terhindar tim kuat di babak knock out,” harap ujar pebulitangkis berusia 27 tahun itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Firda Bertekad Membayar Pengalaman Buruk 2006"
Post a Comment
Berikan komentar yang sesuai dengan artikel di atas agar kami approve.
Terimakasih ...